Pengendalian emosi adalah kemampuan yang penting, karena ketika kita dikendalikan oleh emosi, maka keputusan-keputusan yang kita ambil biasanya menjadi kontraproduktif. Apa yang harus saya lakukan untuk mengendalikan emosi saya?
Apa Yang Harus Dilakukan Agar Dapat Mengendalikan Emosi ?
Share
Kemampuan untuk mengontrol emosi bergantung kepada bagaimana kita membagi fokus kita terhadap emosi yang muncul. Semakin kita fokus pada emosi kita, misalnya rasa takut, marah, khawatir dan tertekan, maka semakin susah kita mengontrolnya. Kecerdasaan emosional yang baik membutuhkan kemampuan dalam mRead more
Kemampuan untuk mengontrol emosi bergantung kepada bagaimana kita membagi fokus kita terhadap emosi yang muncul. Semakin kita fokus pada emosi kita, misalnya rasa takut, marah, khawatir dan tertekan, maka semakin susah kita mengontrolnya. Kecerdasaan emosional yang baik membutuhkan kemampuan dalam memahami suasana hati kita sendiri.
Ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan untuk kamu lakukan ketika kamu ingin mengontrol emosimu. Beberapa hal tersebut antara lain :
1. Lihatlah kedepan!!!
Emosi yang intens harus kita waspadai karena tindakan atau pilihan sesaat yang dilakukan secara terburu-buru akan memiliki konsekuensi yang besar dan berkepanjangan dimasa depan.
Pastinya kita pernah menyesali suatu tindakan yang kita ambil secara terburu-buru hanya karena mengikuti emosi kita sendiri. Bayangkan saja hal itu ketika kamu dalam keadaan emosi. Jangan pernah lakukan kesalahan yang sama dua kali.
Ketika kamu dalam keadaan emosi, cobalah untuk berpikir tentang dirimu sendiri. Bagaimana masa depanmu ketika kamu memilih untuk larut dalam emosi? Bagaimana sikapmu didepan lingkungan sosialmu? Cobalah untuk selalu melihat secara luas terhadap setiap kondisi dan kejadian yang kamu hadapi,sehingga kamu lebih berhati-hati dalam bertindak (kontrol emosimu .red).
2. Pahami Dirimu!!!
Cobalah untuk dapat mengenali dirimu sendiri. Hal yang harus kamu lakukan adalah amati dirimu ketika kamu sedang emosi dan mengapa emosi tersebut muncul.
Mengendalikan emosi bukan sekedar tentang berpura-pura terhadap sesuatu hal seolah hal tersebut tidak terjadi dalam hidupmu, tetapi cobalah untuk jujur pada dirimu sendiri. Kemudian cari tahu kenapa kamu bisa emosi seperti itu.
3. Rubah Moodmu, Lakukan Hal Yang Berbeda
Kita semua cenderung menganggap bahwa mood merupakan hal yang sepele dan berpikir bahwa mood akan membaik dengan sendirinya. Kenyataannya tidak demikian. Kamu dapat mengubah moodmu dengan cara yang baik (tidak dengan hal-hal yang bersifat negatif, misalnya mabuk-mabukan atau menggunakan narkotika).
Salah satu cara untuk mengubah suasana hati adalah dengan melakukan hal yang berbeda. Misalnya ketika kamu sedang bosan belajar, kamu bisa berdiri, berjalan atau keluar sebentar dan menikmati dunia luar, dengan harapan pikiranmu akan segar kembali.
Yang terpenting adalah melakukan dan memikirkan sesuatu yang berbeda. Mencoba memikirkan hal lain yang lebih positif ketika kamu sedang merasa buruk akan dapat menetralisir suasana hatimu yang buruk dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.
4. Cari Tau Bagaimana Orang Lain Mengelola Emosinya
Kamu dapat belajar dari orang lain tentang bagaimana mereka mengelola emosinya dan mengimplementasikannya pada dirimu sendiri. Hal tersebut dapat membantumu mengubah pola pikir yang mungkin selama ini membuatmu untuk susah mengontrol emosimu.
5. Atur Nafasmu!!
Beberapa orang beranggapan bahwa emosi hanya berada di dalam kepala namun sebenarnya emosi merupakan suatu respon fisik. Rasa marah dapat menaikkan denyut jantung dan tekanan darah, itulah mengapa orang yang tempramental identik dengan penyakit jantung.
Rasa cemas menghasilkan perubahan fisik dan depresi dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Cobalah untuk mengatur perubahan fisik dimulai dengan cara bernafas:
6. Gunakan Akalmu!!!
Yang perlu kamu perhatikan adalah, semakin emosional dirimu, maka kamu akan menjadi semakin bodoh. Hal tersebut dikarenakan emosi menginginkan kita untuk bereaksi secara membabi buat dibandingkan berpikir atau bersikap secara objektif dan rasional.
Banyak hal dalamkehidupanmu yang membutuhkan pikiran yang tenang dalam bertindak dan mengambil keputusan, dibandingkan dengan menggunakan pendekatan emosional yang pada akhirnya akan membuatmu menyesal di kemudian hari.
7. Penuhi Kebutuhanmu.
Setiap makhluk hidup pasti memiliki kebutuhannya masing-masing. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka kehidupannya akan terganggu. Begitu juga dengan dirimu. Kamu memiliki kebutuhan mendasar yang harus terpenuhi yakni, makanan, tidur, tempat tinggal dan air. Apabila hal-hal tersebut tidak terpenuhi dengan baik maka akan mempengaruhi emosimu.
Selain kebutuhan fisik, kamu juga memiliki kebutuhan emosional. Agar kamu bisa menjadi sehat secara emosional, maka kamu perlu:
Ketika semua atau sebagian dari kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, maka kamu akan memiliki stabilitas emosional yang baik.
See lessEmotional Control atau Pengendalian Emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mempertahankan sikap rasional dan objektif ketika dihadapkan pada situasi stress atau emosi. Pengendalian emosi sangat penting karena berkaitan langsung dengan kecerdasan emosi, di mana kecerdasan emosi merupakan kemampuanRead more
Pengendalian emosi sangat penting karena berkaitan langsung dengan kecerdasan emosi, di mana kecerdasan emosi merupakan kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.
Mengendalikan emosi merupakan salah satu poin penting untuk dapat hidup di masyarakat, dan meraih kesuksesan.
Orang yang ber-IQ tinggi namun tidak mampu mengendalikan emosi akan sering keliru dalam menentukan pilihan-pilihan dan memecahkan persoalan hidup karena susah untuk fokus dan berkonsentrasi. Di lain hal, orang yang ber-IQ rendah namun memiliki kecerdasan emosi tinggi akan berusaha menciptakan keseimbangan diri dan lingkungannya, mengusahakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri, dapat mengubah sesuatu yang buruk menjadi lebih baik, serta mampu bekerja sama dengan orang lain yang mempunyai latar belakang yang beragam.
Pengendalian emosi juga merupakan ukuran ketenangan diri dalam situasi yang sulit, dan kemampuan untuk bertindak secara objektif, bukan impulsif atau emosional. Emosi seringkali dikaitkan dengan perasaan marah atau jengkel, namun sebenarnya emosi merupakan suatu wujud ekspresi atau reaksi seseorang terhadap suatu kejadian atau seseorang.
Emosi dapat berupa perasaan marah, sedih, takut, senang, bingung, malu, terkejut, dan lain-lain. Emosi diklasifikasikan menjadi 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif merupakan bentuk emosi yang menguntungkan, seperti perasaan senang atau perasaan bersyukur. Sedangkan emosi negatif merupakan sebaliknya, contohnya perasaan marah, dan perasaan kecewa. Emosi tidak dapat menjadi netral, karena netral berarti non-emosional, atau tidak memiliki emosi.
Emosi sangat mudah terpancing ketika situasi dan keadaan tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengendalikan emosi dengan baik, berikut ini beberapa hal yang dapat kita lakukan:
Kita dapat dengan mudah terbawa emosi dan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk diri kita. Saat kita mulai merasa tidak dapat mengendalikan emosi, cobalah untuk berhenti sejenak dan kembali fokus dengan apa yang akan terjadi. Hal ini dapat membantu mengalihkan pikiran kita dari rasa emosi.
Dalam keadaan emosi yang berlebih, tubuh akan merespon dengan cara mengaktifkan sistem saraf simpatik dan mengirimkan adrenalin dan zat kimia lainnya ke seluruh tubuh, sehingga meningkatkan denyut jantung, napas lebih pendek, dan membuat otot-otot menjadi tegang dan kaku. Menghirup napas dalam-dalam dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan membuat kita lebih tenang.
Relaksasi otot-otot progresif atau Progressive Muscle Relaxation(PMR) dapat membantu menenangkan pikiran kita dengan cara menegangkan dan melemaskan otot-otot secara sistematis. PMR juga dapat membantu untuk mengenali ketegangan-ketegangan fisik di dalam tubuh kita.
Visualisasi atau membayangkan pengalaman-pengalaman yang menenangkan dapat membantu dalam mengontrol respon emosional kita. Hal ini akan menjadi sangat berguna untuk mengubah momen-momen stress menjadi momen yang nyaman dan rileks sehingga dapat kita tangani dengan mudah.
Identifikasi setiap emosi yang muncul di diri kita, dan lepaskan emosi-emosi negatif yang dapat menghalangi untuk mencapai potensi yang terbaik dari diri kita.
halo kak, saya akan mencoba jawab sesuai dgn apa yang sudah biasa dilakukan. jika sedang emosi, hal pertama yang bisa dilakukan adalah move. move ini bisa berarti kita berpindah atau berubah posisi. dari yang berdiri jadi duduk, misalnya, dari ruangan yang menyulut emosi berpindah ke ruangan yang beRead more
halo kak, saya akan mencoba jawab sesuai dgn apa yang sudah biasa dilakukan. jika sedang emosi, hal pertama yang bisa dilakukan adalah move. move ini bisa berarti kita berpindah atau berubah posisi. dari yang berdiri jadi duduk, misalnya, dari ruangan yang menyulut emosi berpindah ke ruangan yang berbeda. hal itu bisa membantu kita menjernikan pikiran dan meredamkan api2 emosi dalam diri kita. bisa juga kabur sejenak, bepergian tanpa tujuan. bisa ke tempat2 favorit, jika mau.
See lessPengendalian emosi merupakan salah satu softskill yang sangat diperlukan oleh manusiadalam berkembang. Ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi dapat memberikan dampak yang buruk bagi diri sendiri maupun orang lain yang berada disekitar kita. Berdasarkan penelitian Fisher, “Emotion at Work: What DoRead more
Pengendalian emosi merupakan salah satu softskill yang sangat diperlukan oleh manusiadalam berkembang. Ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi dapat memberikan dampak yang buruk bagi diri sendiri maupun orang lain yang berada disekitar kita. Berdasarkan penelitian Fisher, “Emotion at Work: What Do People Feel, and How Should We Measure It?”, dapat disimpulkan bahwa frustasi, khawatir, kemarahan, rasa benci, dan kekecewaan merupakan emosi negatif yang paling umum dialami oleh seseorang.
Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengendalikan emosi, terutama kelima emosi negatif tersebut antara lain adalah sebagai berikut,
1. Frustation/Irritation
Frustasi biasa terjadi ketika kita merasa terjebak/terperangkap dan tidak dapat melanjutkan kembali sesuatu yang sedang kita kerjakan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangani frustasi.
2. Worry/Nervousness
Perasaan khawatir tidak hanya berdampak pada kesehatan mental seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada produktivitas dan tindakanmu dalam mengambil resiko. Untuk menangani perasaan tersebut, kamu dapat melakukan beberapa hal seperti tidak menambah kekhawatiranmu dengan mendengarkan kekhawatiran orang lain.
Contohnya ketika rekan kerja kita sedang berkumpul dan berbicara mengenai isu PHK, sebaiknya kita tidak ikut-ikutan dalam pembicaraan tersebut dan lebih baik memikirkan bagaimana cara untuk memperbaiki situasi yang ada. Selain itu, cobalah untuk melakukan latihan pernapasan. Menghirup napas dalam-dalam dapat memperlambat denyut jantung dan membantu kita menjadi lebih tenang.
3. Anger/Aggravation
Kemarahan merupakan emosi yang sebagian besar dari kita tidak dapat menanganinya dengan baik. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menangani kemarahan adalah dengan mengendalikan kemarahan.
Pertama, perhatikan terlebih dahulu tanda-tanda awal kemarahan. Apabila kita mulai merasakan kemarahan, maka sementara hentikanlah kegiatan yang sedang kita lakukan. Kemudian, lakukan latihan pernapasan untuk membantu menurunkan kemarahan dan membantu menempatkan kita kembali ke arah yang lebih positif.
4. Dislike
Dalam kehidupan bersosial, kemungkinan kita akan menemukan seseorang yang tidak kita sukai/benci. Untuk menangani hal tersebut ada dua cara yang dapat kita lakukan.
5. Disappointment/Unhappiness
Rasa kecewa atau ketidakbahagiaan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja kita. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekecewaan.
Mengendalikan emosi merupakan suatu pilihan. Kamu bisa larut dalam emosi atau mengontrol emosimu. Pada dasarnya, kebanyakan orang tidak dapat mengontrol emosinya. Mengendalikan emosi bukan sesuatu yang dapat dipelajari seperti mempelajari matematika, sekarang tidak bisa, besok menjadi bisa. Proses bRead more
Mengendalikan emosi merupakan suatu pilihan. Kamu bisa larut dalam emosi atau mengontrol emosimu. Pada dasarnya, kebanyakan orang tidak dapat mengontrol emosinya. Mengendalikan emosi bukan sesuatu yang dapat dipelajari seperti mempelajari matematika, sekarang tidak bisa, besok menjadi bisa.
Proses belajar mengendalikan emosi secara efektif seperti proses mengembangkan kemampuan atau kebiasaan. Dibutuhkan waktu, pengalaman dan latihan-latihan agar dapat melakukannya. Tetapi,mengendalikan emosi adalah sesuatu yang sangat baik buat perkembangan manusia. So, sebagai manusia, kita harus selalu berjuang untuk merubah emosi kita menjadi lebih baik.
Beberapa hal sederhana yang dapat kamu lakukan untuk memulai mengendalikan emosi secara efektif antara lain sebagai berikut :
1. Kesadaran
Jika kamu tidak sadar bahwa kamu seorang yang sangat emosional, bagaimana kamu dapat mengontrolnya? Itu sangat mustahil. Mulailah memperhatikan emosi-emosi yang muncul dan berilah catatan kecil (bahkan berikan nama) ketika kamu merasakan emosi tertentu. Terkadang susah untuk mengidentifikasi apa yang kita rasakan. Memberi catatan dan nama pada emosi yang kamu rasakan dapat membantumu untuk mendapatkan penjelasan dan catatan penting agar kamu dapat bergerak maju, yaitu mampu mengendalikan emosimu.
2. Cari Tau “Kenapa” Kamu Emosi
Setelah mengidentifikasi apa yang dirasakan, kamu harus menemukan mengapa kamu merasakan itu. Apa penyebab rasa itu muncul pada dirimu?
Pasti, ada banyak alasan mengapa emosi itu muncul. Agar dapat mencari tau kenapa emosi itu muncul, tanyakan pada dirimu sendiri seperti kamu bertanya sama temanmu. Pikiranmu akan selalu mencari jawabannya.
3. Tanya Dirimu Sendiri, “Apa Solusinya?”.
Setelah menemukan mengapa kamu merasakannya, pertanyaan berikutnya adalah apa yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya?
Terkadang kamu perlu melakukan perubahan pola pikir terkait situasi yang ada pada dirimu. Terkadang pemahaman sederhana mengapa kamu merasakan emosi tersebut adalah jalan yang benar untuk saat itu. Seiring dengan waktu, emosimu akan mulai berkurang karena pemahamanmu mengarahkanmu untuk selalu tenang.
4. Pilih Reaksimu!
Ini adalah langkah yang paling berat. Mengapa berat ? Karena pada dasarnya, caramu bereaksi dan mengendalikan emosi adalah kebiasaan yang kamu lakukan sejak dulu.
Kamu mau mengendalikan emosimu atau emosimu yang mengendalikanmu?
Ini bukan hal yang mudah dan itulah alasan mengapa banyak orang tidak mampu mengendalikan emosinya dan menyerah dengan keadaan yang ada.
Percayalah, ketika kamu sudah dapat mengendalikan emosimu, hidupmu akan berubah menjadi lebih baik dari apa yang kamu bayangkan. Tidak hanya merasa lebih hebat dalam mengontrol hidup, tetapi kamu akan menjadi lebih bahagia dan lebih sehat karena tidak akan merasakan stress atau terbebani terlalu sering.
So, pilihlah reaksimu dengan pilihan mengontrol emosi! Jangan pernah menyerah ketika kamu gagal melakukannya, karena setiap capaian membutuhkan perjuangan dan waktu.
See lessEmosi merupakan suatu kekuatan yang sangat nyata dalam diri kita. Emosi dapat membuat kita senang, sedih bahkan dapat membuat kita merasakan tekanan yang sangat menyakitkan. Sebagai manusia, semua hal dalam hidup kita dilakukan dengan melibatkan emosi. Tertawa, bahagia, menangis, marah, bahkan berkoRead more
Emosi merupakan suatu kekuatan yang sangat nyata dalam diri kita. Emosi dapat membuat kita senang, sedih bahkan dapat membuat kita merasakan tekanan yang sangat menyakitkan.
Sebagai manusia, semua hal dalam hidup kita dilakukan dengan melibatkan emosi. Tertawa, bahagia, menangis, marah, bahkan berkorban untuk sesuatu dalam hidup kita, pasti melibatkan emosi. Emosi bisa dibilang sebagai sesuatu yang mendikte cara kita untuk bertindak dan berprilaku sehari-hari.
Namun, kita tidak boleh bertindak terlalu cepat dalam menanggapi emosi kita. Karena terkadang, jika kita menindak lanjuti emosi yang terlalu cepat, kita akan mendapatkan hasil yang akan kita sesali dikemudian hari. Terdapat 2 jenis bagian dalam emosi, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Jika kita menempatkan diri terlalu jauh kearah emosi negatif, yang kita dapatkan hanya emosi yang berbatasan dengan kemarahan, kekecewaan dan lain-lain. Jika kita menempatkan diri terlalu ke bagian yang positif, yang kita dapatkan adalah euphoria emosi yang menggebu-gebu.
Emosi negatif dapat berupa marah, kecewa, iri hati dan cemburu yang bisa sangat meluap-luap diluar kendali. Hal itu bisa jadi diperparah setelah emosi tersebut dipicu oleh sesuatu hal.
Pada dasarnya, tidak ada seorangpun yang dilahirkan memiliki emosi yang menggebu-gebu. Orang-orang tempramen biasanya membiarkan diri mereka melepaskan emosi negatif terus menerus hingga mereka tidak bisa mengontrol emosi tersebut dan menjadi kebiasaan.
Bukan hal yang mudah memang menguasai dan mengontrol perasaan serta emosi kita sendiri. Tetapi saya ingin berbagi hal-hal yang bisa kamu perhatikan ketika ingin mengontrol emosimu.
1. Jangan langsung bereaksi
Ketika kamu bereaksi secara langsung ketika ada pemicu yang membuat emosimu tersulut (khususnya emosi negatif), sangat bisa dipastikan bahwa suatu saat nanti kamu akan menyesali keputusan atau tindakanmu. Bereaksi secara cepat terhadap emosi yang muncul merupakan kesalahan yang sangat besar.
Sebelum kamu “memikirkan” tindakan ketika muncul pemicu emosi tersebut, ada baiknya kamu mengambil nafas dalam-dalam dan menstabilkan tekanan tersebut. Lakukan pernafasan selama 5 menit, rasakan otot-ototmu menjadi relaks dan detak jantung anda kembali normal. Jangan lupa, ingatkan lagi kepada dirimu bahwa emosi ini hanya bersifat sementara.
2. Meminta bimbingan dari-Nya
Iman merupakan sesuatu yang sesalu menyelamatkan kita dalam situasi apapun, bahkan dalam masa-masa kelam dihidup kita. Ketika kamu percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar, maka kamu meyakini bahwa kamu akan melewati hambatan-hambatan yang ada dengan mudah.
Tutup matamu, biarkan energi positif masuk kedalam tubuh dan pikiranmu, dan biarkan semesta memberikan petunjuk kepadamu.
3. Temukan Cara yang Sehat
Ketika kamu sudah bisa mengatur emosimu, sekarang yang dibutuhkan adalah cara yang sehat untuk menyalurkan emosimu. Jangan memendam emosi secara berlebihan.
Temui dan berbicaralah dengan seseorang yang kamu percaya, ceritakan masalahmu dan tanyakan pendapat mereka mengenai hal tersebut.
Atau, cara yang terbaik adalah dengan menulis. Banyak orang merasa lebih dapat melepaskan emosinya setelah menulis. Kamu bisa menggunakan sosial media seperti psike ini untuk menuliskan apa yang kamu rasakan. Kalau memang permasalahanmu terlalu pribadi, kamu bisa gunakan fitur anonym.
4. Lihat gambaran yang lebih besar
Apapun yang terjadi dalam hidupmu, pasti memiliki maksut dan tujuan. Kamu harus yakin bahwa apa yang kamu lewati saat ini pasti menjadi pelajaran di masa yang akan datang. Dan satu hal lagi yang terpenting, kamu juga harus yakin bahwa setiap orang mempunyai perannya masing-masing dalam kehidupan ini.
5. Ubah Cara Berfikirmu
Emosi yang negatif pasti akan membimbingmu pada cara berfikir yang negatif pula. Hal itu hanya akan berdampak buruk bagi dirimu sendiri. Hal itu karena ketika kamu dihadapkan oleh situasi yang membuat kamu merasa atau berfikir negatif, pasti akan memaksa dirimu untuk bereaksi secara buruk juga. Maka ketika situasi itu datang, ubah cara berfikirmu menjadi berpikir positif.
6. Maafkan Pemicu Emosi Anda
Ini hal yang terberat, tapi patut kamu coba. Pemicu emosi bisa berupa sahabat, keluarga, bahkan dirimu sendiri, atau gabungan dari semua itu. Kamu bisa saja menjadi emosi karena hal-hal yang mereka lakukan tanpa sengaja. Ketika kamu memaafkan hal-hal tersebut, kamu akan merasa tidak ada emosi negatif yang melekat pada dirimu.
Kalau dirasa hal itu terlalu sulit bagimu, cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah melupakannya. Dengan melupakan pemicu emosi negatif, maka kamu tidak akan terlalu memikirkannya lagi.
Emosi bisa datang setiap detik dalam hidup kita. Namun, seringkali kita mengambil langkah yang salah tanpa memikirkan akibatnya. Untuk menghindari hal tersebut ambil beberapa cara diatas agar kamu bisa lebih tenang (tidakemosional).
Percayalah, kamu akan bersyukur di masa depan ketika kamu bisa mengontrol emosimu sendiri.
See lessEmosi sangat kuat. Suasana hati Anda menentukan bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain, berapa banyak uang yang Anda habiskan, bagaimana Anda menghadapi tantangan, dan bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda. Mendapatkan kendali atas emosi Anda akan membantu Anda menjadi lebih kuat secara mentRead more
Emosi sangat kuat. Suasana hati Anda menentukan bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain, berapa banyak uang yang Anda habiskan, bagaimana Anda menghadapi tantangan, dan bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda.
Mendapatkan kendali atas emosi Anda akan membantu Anda menjadi lebih kuat secara mental. Untungnya, siapa pun bisa menjadi lebih baik dalam mengatur emosi mereka. Sama seperti keterampilan lainnya, mengelola emosi Anda membutuhkan latihan dan dedikasi.
Alami Emosi yang Tidak Nyaman Tapi Jangan Terjebak di dalamnya
Mengelola emosi Anda tidak sama dengan menekannya. Mengabaikan kesedihan Anda atau berpura-pura tidak merasakan sakit tidak akan membuat emosi itu hilang.
Faktanya, luka emosional yang tidak tertangani cenderung menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Dan ada kemungkinan besar menekan perasaan Anda akan menyebabkan Anda beralih ke keterampilan koping yang tidak sehat – seperti makanan atau alkohol.
Penting untuk mengakui perasaan Anda sambil juga mengakui bahwa emosi Anda tidak harus mengendalikan Anda. Jika Anda bangun di sisi tempat tidur yang salah, Anda dapat mengendalikan suasana hati dan mengubah hari Anda. Jika Anda marah, Anda dapat memilih untuk menenangkan diri.
Berikut adalah tiga cara untuk mendapatkan kontrol yang lebih baik atas suasana hati Anda:
1. Labeli Emosi Anda
Sebelum Anda dapat mengubah perasaan Anda, Anda perlu mengakui apa yang Anda alami saat ini. Kamu gugup? Apakah Anda merasa kecewa? Apakah kamu sedih?
Ingatlah bahwa kemarahan terkadang menutupi emosi yang terasa rentan—seperti rasa malu atau malu. Jadi perhatikan baik-baik apa yang sebenarnya terjadi di dalam diri Anda.
Beri nama emosi Anda. Ingatlah bahwa Anda mungkin merasakan banyak emosi sekaligus–seperti cemas, frustrasi, dan tidak sabar.
Memberi label bagaimana perasaan Anda dapat menghilangkan banyak sengatan dari emosi. Ini juga dapat membantu Anda mencatat dengan cermat bagaimana perasaan itu cenderung memengaruhi keputusan Anda.
2. Memikirkan Ulang Pikiran Anda
Emosi Anda memengaruhi cara Anda memandang peristiwa. Jika Anda merasa cemas dan mendapatkan email dari bos yang mengatakan bahwa dia ingin segera bertemu dengan Anda, Anda mungkin berasumsi bahwa Anda akan dipecat. Namun, jika Anda merasa senang saat mendapatkan email yang sama, pikiran pertama Anda mungkin adalah bahwa Anda akan dipromosikan atau diberi selamat atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
Pertimbangkan filter emosional yang Anda lihat di dunia. Kemudian, atur ulang pemikiran Anda untuk mengembangkan pandangan yang lebih realistis.
Jika Anda mendapati diri Anda berpikir, “Acara berjejaring ini akan membuang-buang waktu. Tidak ada yang akan berbicara dengan saya dan saya akan terlihat seperti orang idiot,” ingatkan diri Anda, “Terserah saya untuk mendapatkannya. sesuatu dari acara tersebut. Saya akan memperkenalkan diri kepada orang-orang baru dan menunjukkan minat untuk belajar tentang mereka.”
Terkadang, cara termudah untuk mendapatkan perspektif yang berbeda adalah dengan mundur selangkah dan bertanya pada diri sendiri, “Apa yang akan saya katakan kepada teman yang memiliki masalah ini?” Menjawab pertanyaan itu akan menghilangkan sebagian emosi sehingga Anda bisa berpikir lebih rasional.
Jika Anda mendapati diri Anda memikirkan hal-hal negatif, Anda mungkin perlu mengubah saluran di otak Anda. Aktivitas fisik yang cepat, seperti berjalan-jalan atau membersihkan meja, dapat membantu Anda berhenti merenung.
3. Terlibat dalam Mood Booster
Saat Anda berada dalam suasana hati yang buruk, Anda cenderung melakukan aktivitas yang membuat Anda tetap dalam keadaan pikiran itu. Mengisolasi diri sendiri, menggulir ponsel Anda tanpa berpikir, atau mengeluh kepada orang-orang di sekitar Anda hanyalah beberapa dari “perilaku suasana hati yang buruk” yang mungkin Anda nikmati.
Tapi, hal-hal itu akan membuat Anda terjebak. Anda harus mengambil tindakan positif jika Anda ingin merasa lebih baik.
Pikirkan hal-hal yang Anda lakukan ketika Anda merasa bahagia. Lakukan hal-hal itu ketika Anda sedang dalam suasana hati yang buruk dan Anda akan mulai merasa lebih baik.
Berikut adalah beberapa contoh mood booster:
– Panggil teman untuk membicarakan sesuatu yang menyenangkan (jangan terus mengeluh).
– Jalan-jalan.
– Renungkan selama beberapa menit.
– Dengarkan musik yang membangkitkan semangat.
Terus Latih Keterampilan Pengaturan Emosi Anda
Mengelola emosi terkadang sulit. Dan kemungkinan besar akan ada emosi tertentu–seperti kemarahan–yang terkadang menguasai diri Anda.
Tetapi semakin banyak waktu dan perhatian yang Anda habiskan untuk mengatur emosi Anda, Anda akan menjadi semakin kuat secara mental. Anda akan mendapatkan kepercayaan diri pada kemampuan Anda untuk menangani ketidaknyamanan sambil juga mengetahui bahwa Anda dapat membuat pilihan sehat yang mengubah suasana hati Anda.
Source: https://www.inc.com/amy-morin/how-to-control-your-emotions-so-your-emotions-dont-control-you.html
See lessSecara teori, terdapat tiga model pengendalian emosi yang dilakukan oleh seseorang ketika menghadapi situasi emosi (Hube, 2006), yaitu pengalihan, penyesuaian kognitif, dan strategi koping. 1. Pengalihan/Displacement. Pengalihan merupakan suatu cara mengalihkan atau menyalurkan ketegangan emosi padaRead more
Secara teori, terdapat tiga model pengendalian emosi yang dilakukan oleh seseorang ketika menghadapi situasi emosi (Hube, 2006), yaitu pengalihan, penyesuaian kognitif, dan strategi koping.
1. Pengalihan/Displacement.
Pengalihan merupakan suatu cara mengalihkan atau menyalurkan ketegangan emosi pada obyek lain. Di antara cara yang sering digunakan yakni katarsis, rasionaliasi. Katarsis ialah suatu istilah yang mengacu pada penyaluran emosi keluar dari keadaannya. Sebutan lain untuk katarsis ini juga dikenal istilah „ventilasi‟. Sebagai contoh, orang yang sedang jatuh cinta namun tak kuasa menyatakan cintanya karena berbagai sebab, akhirnya dia menulis novel atau kumpulan puisi cinta yang tak lain merupakan penyaluran emosi dari apa yang sedang dialaminya.
Bentuk pengalihan berikutnya adalah rasionalisasi. Rasionalisasi merupakan proses pengalihan dari satu tujuan yang tak tercapai kedalam bentuk lain yang diciptakan dalam pikirannya. Yang dirasionalisasikan adalah alasan yang digunakan dalam pengalihan itu. Menurut Atkinson, Atkinson, dan Hilgard (1991), ada dua tujuan dari rasionalisasi ini , yaitu (1) mengurangi kekecewaan ketika tujuan tidak tercapai. (2) memberi motif yang layak atas suatu tindakan dengan memberi alasan yang dapat diterima secara rasio.
2. Penyesuaian Kognitif / Cognitive Adjustment.
Landasan teori penyesuaian kognitif adalah realitas bahwa kognisi seseorang sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya. Penyesuaian kognitif merupakan cara yang dapat digunakan untuk menilai sesuai menurut paradigma seseorang yang disesuaikan dengan pemahaman yang dikehendaki. Pengalamanpengalaman dalam peta kognisi dicocokkan dengan berbagai hal yang paling mungkin dan pas untuk diyakini. Ada 3 bentuk penyesuaian kognitif, yaitu atribusi kognitif, empati dan altruisme.
3. Coping strategy.
Coping dimaknai sebagai tindakan seseorang dalam menanggulangi, menerima atau menguasai suatu kondisi yang tidak diharapkan (masalah). Dalam teori psikologi, terdapat dua strategi coping, yaitu emotional focus copingyang berarti fokus penanggulangan pada emosi yang dirasakan, dan problem focus copingyang secara singkat berarti fokus penanggulangan pada masalah yang dihadapi.
Referensi :
Hube, M. Darwis. 2006.Penjelajahan Religio-Spiritual tentang Emosi Manusia di dalam AlQuran, Jakarta: Erlangga.
Atkinson, Rita L. Atkinson, R.B., & Hilgard. 1991. Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
See lessHube (dalam Rachmy, 2015) menyatakan bahwa terdapat 3 model dalam pengendalian emosi ketika seseorang mengalami situasi emosi yaitu pengalihan, penyesuaian kognitif dan strategi koping. Pengalihan merupakan suatu cara mengalihkan atau menyalurkan ketegangan emosi pada obyek lain. Penyesuaian kognitiRead more
Hube (dalam Rachmy, 2015) menyatakan bahwa terdapat 3 model dalam pengendalian emosi ketika seseorang mengalami situasi emosi yaitu pengalihan, penyesuaian kognitif dan strategi koping. Pengalihan merupakan suatu cara mengalihkan atau menyalurkan ketegangan emosi pada obyek lain. Penyesuaian kognitif adalah realitas bahwa kognisi seseorang sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya. Coping dimaknai sebagai tindakan seseorang dalam menanggulangi, menerima atau menguasai suatu ketika dalam masalah.
Beberapa cara pengendalian emosi yang bisa anda lakukan:
Salah satu cara mengendalikan emosi bisa dilakukan dengan berhenti memikirkan kemungkinan buruk yang terus menghantui diri Anda. Dengan menghindari diri agar tidak terlalu larut dalam masalah justru bisa meringankan beban Anda sedikit demi sedikit.
Berteriak, memaki dan menangis sering kali dipilih sebagai bentuk luapan emosi yang sudah tidak dapat terbendung. Namun alangkah baiknya bila Anda memikirkan matang-matang konsekuensi apa yang akan Anda terima dari perilaku ini. Sebab tidak menutup kemungkinan, masalah justru akan bertambah runyam karena reaksi Anda yang cenderung berlebihan.
Pikirkan inti dari permasalahan yang membuat Anda kalut selama ini. Selanjutnya, ambil manfaat baik yang bisa dijadikan dorongan positif untuk menghalau emosi buruk Anda.
Setelah berjuang menyelesaikan masalah yang datang terus menerus, kini saatnya Anda bangkit untuk membuktikan bahwa Anda baik-baik saja. Bukan berarti Anda harus terus menutupi kesedihan yang ada. Anda perlu menerima dengan lapang dada bahwa ada beberapa hal yang tidak mungkin diubah. Tugas Anda di sini adalah mengendalikan emosi tersebut, sesulit dan seberat apapun rasanya.
Refrensi
4 langkah sederhana untuk mengendalikan emosi secara efektif: 1. Kesadaran Mulailah memantau emosi Anda. Terkadang kita merasa sulit untuk mengidentifikasi apa yang kita rasakan. Namun saat Anda bisa mengerti perasaan anda, sadar bahwa Anda sedang emosi, maka akan mudah untuk mengendalikannya. 2. TeRead more
4 langkah sederhana untuk mengendalikan emosi secara efektif:
1. Kesadaran
Mulailah memantau emosi Anda. Terkadang kita merasa sulit untuk mengidentifikasi apa yang kita rasakan. Namun saat Anda bisa mengerti perasaan anda, sadar bahwa Anda sedang emosi, maka akan mudah untuk mengendalikannya.
2. Temukan mengapa Anda emosi
Setelah Anda mengidentifikasi bagaimana perasaan Anda, Anda ingin mengetahui mengapa Anda merasakannya. Apa yang menyebabkan perasaan ini di dalam diri Anda? Tentu saja, mungkin ada sejuta alasan, dan untuk mengetahuinya, Anda harus bertanya pada diri sendiri, seperti halnya seorang teman, “Ada apa? Apa yang membuatku merasa seperti ini?” Pikiran Anda akan selalu mencari jawaban.
Sering kali, hanya cara Anda berpikir tentang situasi yang menyebabkan Anda merasakan apa yang Anda rasakan. Alasan besar lainnya mengapa kita merasakan emosi negatif adalah karena nilai-nilai kita tidak ada pada saat itu atau tidak dihormati.
3. Kemudian Cari Solusinya.
Setelah Anda mengetahui alasannya, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengambil kembali kendali? Terkadang, Anda mungkin perlu mengubah cara berpikir Anda tentang situasi tersebut.
Anda lihat, pikiran Anda mengarah langsung ke perasaan Anda; jadi jika Anda merasa buruk, kemungkinan besar Anda memiliki pikiran negatif yang membuat Anda merasa seperti itu. Jika Anda mulai memikirkan cara lain yang mungkin untuk melihat situasi, Anda akan segera merasa lebih baik. Apa yang Anda fokuskan akan berkembang!
Terkadang, hanya dengan memahami mengapa Anda merasakan hal tertentu pada waktu tertentu, emosi Anda akan mulai berkurang karena pemahaman selalu mengarah pada ketenangan.
4. Pilih Bagaimana Anda Ingin Bereaksi
Ini adalah bagian tersulit. Cara kita bereaksi dan mengelola emosi adalah kebiasaan. Belajar mendengarkan emosi Anda, mengidentifikasi, memahami, dan kemudian memilihnya.
Sumber:
O’Donovan, Kirstin. 2021. How To Control Ypur Emotions Effectively. Daikses pada 13 Agustus 2021 dari https://www.lifehack.org/articles/communication/how-control-your-emotions-effectively.html.
Emosi merupakan bagian dari diri kita yang tidak dapat dihilangkan. Emosi merupakan respon psikis yang muncul dari sebuah stimulus atau rangsangan (benda/manusia). Berdasarkan studi, salah satu cara mengendalikan emosi yaitu dengan melakukan regulasi emosi. Ada beberapa points penting dalam regulasiRead more
Emosi merupakan bagian dari diri kita yang tidak dapat dihilangkan. Emosi merupakan respon psikis yang muncul dari sebuah stimulus atau rangsangan (benda/manusia). Berdasarkan studi, salah satu cara mengendalikan emosi yaitu dengan melakukan regulasi emosi. Ada beberapa points penting dalam regulasi emosi itu sendiri, diantaranya: (Raypole, 2020)
Emosi yang membuat kita kesulitan untuk memiliki relasi, menimbulkan konflik, atau berdampak negatif pada diri lainnya harus kita cermati dan usahakan untuk dikontrol.
Terlalu sering melakukan defense mechanism seperti halnya repress dapat menimbulkan dampak negatif kedepannya seperti kecemasan atau depresi.
Cobalah untuk sejenak merasakan dan mengenali apa perasaan yang terjadi pada dirimu agar lebih dapat mengontrol emosi yang terjadi saat itu. Dengan lebih mengenali perasaan, kita lebih tau apa reaksi yang harus dikeluarkan ketika emosi.
Menerima semua semua yang ada pada dirimu akan membuat kamu merasa lebih nyaman pada dirimu sendiri. Dengan lebih menerima diri, kita juga akan membiarkan emosi itu keluar tanpa adanya reaksi berlebih.
Mengetahui kondisi dan situasi sekitar dapat membantu kita untuk menyadari bagaimana untuk merespon emosi pada suatu peristiwa tertentu.
Studi menyatakan bahwa mindfulness meditation efektif, aman, dan nyaman digunakan untuk melatih regulasi emosi
Jika kamu tetap kesulitan untuk mengontrol emosi yang berlebih atau pada diri kamu terbesit pikiran untuk melakukan self-harm atau bunuh diri. Kamu mungkin butuh bantuan atau dukungan dari profesional seperti psikolog atau psikiater.
References:
Untuk mengendalikan emosi, kita perlu untuk tenang dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri gitu. Mengekspresikan emosi itu sebenarnya baik, tetapi jika emosi tidak dikeluarkan tidak pada tempatnya atau dengan cara yang berlebihan maka akan salah dan menimbulkan masalah baru. Nah untuk mengenRead more
Untuk mengendalikan emosi, kita perlu untuk tenang dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri gitu. Mengekspresikan emosi itu sebenarnya baik, tetapi jika emosi tidak dikeluarkan tidak pada tempatnya atau dengan cara yang berlebihan maka akan salah dan menimbulkan masalah baru. Nah untuk mengendalikan emosi ada berbagai cara, yaitu :
Mengetahui pemicu emosi mu dapat membantu untuk menghindari masalah sejak awal. Dengan melatih diri, kamu dapat mengubah hal negatif menjadi positif dan secara tidak langsung kamu akan mendapatkan kepuasaan secara emosional. Hindari keadaan yang dapat memicu emosi. Terlebih emosi yang tidak kamu ingRead more
Mengetahui pemicu emosi mu dapat membantu untuk menghindari masalah sejak awal. Dengan melatih diri, kamu dapat mengubah hal negatif menjadi positif dan secara tidak langsung kamu akan mendapatkan kepuasaan secara emosional. Hindari keadaan yang dapat memicu emosi. Terlebih emosi yang tidak kamu inginkan. Jika kamu tahu bahwa kemungkinan besar akan marah ketika sedang terburu-buru atau ketika sedang menunggu seseorang maka persiapkanlah hal itu di awal.
Keluarlah dari rumah atau suatu tempat lebih cepat sehingga kamu tidak akan marah atau terasa buru-buru. Jika kamu akan marah ketika akan menunggu seseorang, bicarakan dengan seseorang tersebut untuk datang tepat waktu, jika tidak kamu bisa menghindari untuk bertemu dengannya.
Cara yang kedua adalah dengan mencoba ubah situasi dengan mencari cara yang sesuai dengan kemampuanmu sehingga acara bisa selesai sesuai dengan yang kamu inginkan. Kamu juga bisa menaruh target atau harapan yang tidak terlalu tinggi. Dengan begini, kamu tidak akan merasa kecewa dengan apa yang kamu harapkan.
See lessMengendalikan emosi adalah hal yang penting untuk mempertahankan keseimbangan mental dan kestabilan emosional. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda mengendalikan emosi: Kenali emosi Anda: Pertama-tama, Anda harus menyadari emosi Anda dan mencoba memahami penyebabnya. Jangan terburu-buru beRead more
Semua orang mengalami emosi yang kuat dari waktu ke waktu. Namun, dengan mengenali dan mengendalikan emosi, Anda dapat menghindari terjadinya ledakan emosional yang dapat membahayakan kesehatan mental dan hubungan interpersonal Anda.
Selain itu, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengendalikan emosi mereka. Oleh karena itu, penting untuk mencari cara yang paling cocok bagi diri Anda sendiri dan berusaha untuk menggunakannya secara konsisten untuk mempertahankan keseimbangan emosional Anda.
Jangan ragu untuk mencoba beberapa cara yang berbeda dan mencari bantuan dari ahli atau profesional kesehatan mental jika diperlukan.