Faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental bukan hanya berasal dari eksternal, tetapi juga dari internal. Terkadang kita tidak menyadari kalau kebiasaan kita justru dapat merusak kesehatan mental. Apa saja kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mental?
Share
Terdapat multifactor atau banyak faktor yang dapat menurunkan bahkan merusak dan atau menghilangkan kesehatan mental. Kebiasaan-kebiasaan tersebut bahkan sering kita jumpai atau lakukan di keseharian kita, apa saja kebiasaan itu? Mari bahas dari yang jarang kita temui sampai ke yang sering atau selaRead more
Terdapat multifactor atau banyak faktor yang dapat menurunkan bahkan merusak dan atau menghilangkan kesehatan mental. Kebiasaan-kebiasaan tersebut bahkan sering kita jumpai atau lakukan di keseharian kita, apa saja kebiasaan itu? Mari bahas dari yang jarang kita temui sampai ke yang sering atau selalu ditemui/lakukan
1. Mengkonsumsi obat-obatan terlarang
Mengkonsumsi drugs/narkoba, menjadi seorang alcoholic, lama kelamaan akan menimbulkan masalah pada otak dan dapat menimbulkan abnormalitas pada diri. Oleh karena itu, mengkonsumsi alkohol secara berlebih dan menggunakan obat atau zat terlarang sangat dapat merusak kesehatan mental.
2. Menggunakan Dating App
Memang tidak semua individu yang menggunakan dating app merasakan efek negatif dari aplikasi tersebut bahkan sampai merusak kesehatan mental. Namun terdapat penelitian yang memberi bukti mengenai sisi lain akibat dari menggunakan dating app yaitu Penolakan (adanya fitur like/match dan nope sebagai tanda penolakan dan penerimaan. Penolakan yang terus menerus terjadi dapat berpengaruh kepada efikasi diri dan self-esteem individu), Disposabilitas Manusia (fitur match tadi menyebabkan beberapa orang ‘terbuang’ akibat dorongan ‘pilihan yang sewenang-wenang’), Anonimitas dan Kebohongan (profil yang dibuat dalam dating app bisa merupakan profil palsu)
3. Obsesif
Obsesi adalah pikiran negatif yang muncul dan tidak terkendali serta berulang akan suatu kejadian masa lalu atau yang sedang dihadapi. Hal ini akan menimbulkan stres dan kecemasan yang terus menerus sehingga membahayakan kesehatan mental maupun fisik.
4. Rendah Diri dan Pesimis
Menilai diri sebagai orang yang serba kurang, terus membandingkan diri dengan orang lain, banyak menyalahkan diri atas kejadian yang terjadi, tidak memiliki harapan yang baik, serta mudah putus asa akan membuat cepat merasakan stres bahkan dapat berujung kepada depresi.
5. Perfeksionis
Menginginkan segalanya serba sempurna tanpa kekurangan dapat membuat orang perfeksionis mudah merasa frustasi, lelah, sedih, bahkan kecewa.
6. Kurang Tidur dan Malas Gerak
Ketika tidur, sel dan organ kita beristirahat ataupun melakukan regenerasi sehingga jika jam tidur kurang, istirahat tidak rileks, tidur tidak nyenyak dan sebagainya akan dapat menimbulkan gangguan tidur yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan mental. Malas gerak karena aktivitas fisik yang kurangpun dapat memicu meningkatnya resiko depresi.
7. Memendam Emosi
Memendam emosi terutama emosi negatif seperti marah, sedih, kecewa, dan sebagainya dapat membuat stres bahkan terdapat penekanan ke alam bawah sadar kita yang kedepannya bisa menimbulkan depresi atau trauma. Tidak hanya emosi negatif, emosi positif pun harus disalurkan kepada kegiatan-kegiatan yang baik dan positif.
referensi :
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/mengganggu-kesehatan-mental/
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/talking-about-men/201810/are-dating-apps-damaging-our-mental-health
1. Perfeksionis Mengejar kesempurnaan adalah kebiasaan yang baik dan penting dalam mencapai tujuan. untuk melakukan yang terbaik saat mencoba mencapai tujuan penting. Tetapi perfeksionisme terbagi menjadi dua yakni perfeksionisme positif dan negatif. Perfeksionisme positif akan membantumu melakukanRead more
1. Perfeksionis
See lessMengejar kesempurnaan adalah kebiasaan yang baik dan penting dalam mencapai tujuan. untuk melakukan yang terbaik saat mencoba mencapai tujuan penting. Tetapi perfeksionisme terbagi menjadi dua yakni perfeksionisme positif dan negatif.
Perfeksionisme positif akan membantumu melakukan yang terbaik, termasuk menetapkan tujuan yang realistis, melihat kegagalan sebagai pembelajaran yang akan membangun diri.
2. Rasa bersalah
Kebiasaan merasa bersalah terus menerus dapat memperbesar masalah, mengklaim bertanggung jawab atau menciptakan masalah yang sedikit atau tidak ada hubungannya denganmu, menganggap diri sendiri sebagai orang jahat karena melakukan pelanggaran kecil, dan menolak untuk memaafkan diri, Hal yang dapat memperburuk kesehatan mentalmu.
3. Menggunakan Sosial Media Berlebihan
Menggunakan sosial media secara berlebihan akan membuat mu merasa stres karena mungkin kamu akan membandingkan diri dengan orang lain di sosial media. selain itu, kecanduan sosial media akan membuatmu kurang produktif dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan dapat berdampak buruk juga terhadap kesehatan mental.
4. Pola Pikir
Pola pikir yang buruk dapat membuat mentalmu terganggu, jika tidak segera dirubah ini akan berdampak buruk bagi kesehatan mentalmu.