Saya tau ketika saya merasa putus asa, sama saja saya menghilangkan harapan yang ada. Padahal harapanlah yang membuat orang berbuat sesuatu. Tapi saya tidak dapat menghindari perasaan ini. Apa yang harus saya perbuat?
Hal Apa Saja Yang Dapat Mencegah Saya Untuk Putus Asa?
Share
Merasa putus asa bisa sangat membebani, seringkali karena terasa seperti tidak ada jalan keluar dari situasi yang Anda hadapi. Namun, memahami sumber perasaan ini dan mencari cara untuk mengatasi setiap aspek yang menyumbang kepada rasa putus asa bisa menjadi langkah pertama yang penting. Dalam bukuRead more
Merasa putus asa bisa sangat membebani, seringkali karena terasa seperti tidak ada jalan keluar dari situasi yang Anda hadapi. Namun, memahami sumber perasaan ini dan mencari cara untuk mengatasi setiap aspek yang menyumbang kepada rasa putus asa bisa menjadi langkah pertama yang penting. Dalam bukunya “Man’s Search for Meaning,” Viktor Frankl menekankan pentingnya menemukan makna dalam segala situasi, termasuk saat-saat yang paling menantang. Frankl, yang adalah seorang psikiater dan juga seorang yang selamat dari Holocaust, berargumen bahwa kemampuan untuk menemukan tujuan dalam penderitaan adalah kunci untuk memelihara harapan dan ketahanan pribadi. Dia menyarankan bahwa ketika individu mengidentifikasi tujuan yang lebih besar dalam kehidupan mereka, hal itu bisa menjadi sumber harapan yang kuat.
Mengembangkan Ketahanan Melalui Hubungan Sosial
Ketahanan adalah proses dinamis yang melibatkan pembangunan sumber daya pribadi dan sosial yang bisa membantu mengurangi risiko putus asa. Penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan sosial yang kuat memainkan peran krusial dalam memelihara kesehatan mental dan ketahanan emosional. Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Julianne Holt-Lunstad dari Brigham Young University menunjukkan bahwa orang dengan hubungan sosial yang lebih kuat memiliki risiko kematian yang lebih rendah, menunjukkan pentingnya dukungan sosial sebagai faktor kesehatan yang vital. Mempertahankan hubungan yang mendukung tidak hanya memberikan seseorang jaring pengaman emosional saat mereka menghadapi tantangan tetapi juga membantu mengembalikan perspektif positif ketika menghadapi kesulitan.
Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatan mental dan fisik yang baik adalah dasar dari pemulihan dari perasaan putus asa. Kegiatan seperti meditasi, olahraga teratur, dan nutrisi yang baik dapat secara signifikan mempengaruhi bagaimana Anda merasakan secara fisik dan emosional. Olahraga, misalnya, tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik tetapi juga memiliki manfaat mental, termasuk penurunan gejala depresi dan kecemasan seperti yang didokumentasikan dalam berbagai studi, termasuk yang diterbitkan dalam “Journal of Clinical Psychiatry.” Selain itu, terapi, baik itu melalui konseling profesional atau terapi perilaku kognitif, bisa membantu mengatasi pola pikir negatif yang menyebabkan perasaan putus asa dan membantu individu membangun strategi yang lebih sehat untuk menghadapi stres dan cobaan.
Menemukan Kegiatan yang Memberi Makna dan Kepuasan
Menghabiskan waktu untuk kegiatan yang Anda nikmati atau yang memberikan rasa pencapaian dapat membantu memulihkan harapan. Hal ini bisa berupa hobi, sukarelawan, atau proyek kerja yang memenuhi. Keterlibatan dalam aktivitas yang bermakna ini dapat mengalihkan fokus dari perasaan negatif dan membantu membangun kembali rasa kepercayaan diri dan harga diri. Menurut Csikszentmihalyi dalam bukunya “Flow: The Psychology of Optimal Experience,” aktivitas yang menciptakan ‘flow’—keadaan tenggelam sepenuhnya dalam suatu kegiatan—dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan kebahagiaan.
Membangun Pola Pikir yang Optimis
Memelihara pandangan yang optimis terhadap kehidupan dapat memainkan peran penting dalam menghadapi rasa putus asa. Psikologi positif, suatu bidang yang dipelopori oleh Martin Seligman, menekankan pentingnya optimisme dan bagaimana pola pikir dapat mempengaruhi kesejahteraan kita. Seligman dalam bukunya “Learned Optimism” menggambarkan bagaimana mengubah pola pikir pesimis menjadi optimis bisa meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Seligman menyarankan bahwa dengan mempraktikkan teknik seperti menantang pemikiran negatif dan menggantinya dengan interpretasi yang lebih seimbang dan positif, seseorang dapat meningkatkan daya tahan mereka terhadap stres dan meningkatkan kemampuan mereka untuk menghadapi situasi yang sulit dengan lebih efektif.
Melibatkan Diri dalam Terapi dan Pembinaan
Mengakses bantuan profesional seperti terapi bisa sangat membantu dalam mengatasi perasaan putus asa. Terapi dapat memberikan ruang yang aman untuk menjelajahi emosi Anda, mengidentifikasi pemicu putus asa, dan mengembangkan strategi yang efektif untuk menghadapi masa sulit. Terapis juga dapat membantu menetapkan tujuan realistis dan memberikan dukungan langkah demi langkah dalam mencapainya. Untuk beberapa orang, pelatihan kekuatan mental melalui coaching atau lokakarya juga dapat menawarkan alat-alat untuk mengelola tekanan dan memperkuat sikap mental yang positif.
Menerapkan Praktik Mindfulness
Mindfulness atau kesadaran penuh adalah praktik memperhatikan saat ini dengan cara yang non-judgmental dan penerimaan. Penelitian oleh Kabat-Zinn dan lainnya telah menunjukkan bahwa praktik mindfulness dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Dengan berlatih mindfulness, seseorang dapat belajar untuk mengenali dan menerima perasaan mereka tanpa harus terjebak di dalamnya. Ini membantu dalam memecah siklus pemikiran negatif yang bisa memperkuat perasaan putus asa.
Memprioritaskan Waktu untuk Diri Sendiri
Dalam usaha untuk menemukan kembali harapan, penting juga untuk memprioritaskan waktu untuk diri sendiri. Ini mungkin berarti mengatur waktu khusus setiap hari untuk merenung, berjalan-jalan, membaca, atau berpartisipasi dalam kegiatan yang mengurangi stres. Memiliki waktu sendiri bisa membantu menyegarkan pikiran dan memberi Anda kekuatan untuk menghadapi tantangan.
Mengembangkan Kecerdasan Emosional
Meningkatkan kecerdasan emosional—kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosi Anda sendiri dan orang lain—dapat membantu dalam mengelola perasaan putus asa. Dengan kecerdasan emosional yang lebih tinggi, seseorang dapat lebih baik dalam mengenali tanda-tanda peringatan dini dari emosi negatif dan mengambil tindakan preventif sebelum mereka berakar kuat.
Terhubung dengan Komunitas
Menjadi bagian dari sebuah komunitas, baik itu berbasis keagamaan, hobi, atau kepentingan bersama lainnya, dapat memberikan dukungan emosional dan rasa memiliki yang mendalam. Komunitas ini bisa menjadi sumber daya berharga dalam memberikan perspektif baru, dorongan, dan pemahaman. Mereka juga dapat memainkan peran penting dalam membantu Anda merasa tidak sendirian dalam perjuangan Anda.
Memelihara Harapan dan Optimisme
Akhirnya, penting untuk memelihara harapan dan optimisme, meskipun dalam menghadapi kesulitan. Ini mungkin berarti secara aktif mencari kisah-kisah inspiratif tentang orang-orang yang telah mengatasi kesulitan serupa, atau memvisualisasikan hasil yang positif dari situasi Anda saat ini. Harapan bukan hanya perasaan; itu adalah strategi kognitif untuk menghadapi masa depan dengan sikap proaktif.
Mengatasi perasaan putus asa membutuhkan upaya yang sadar dan terkadang dukungan dari orang lain. Setiap langkah kecil yang Anda ambil untuk merawat kesehatan mental dan fisik Anda, membangun dan memelihara hubungan, dan berpartisipasi dalam kegiatan yang memperkaya kehidupan dapat membantu membangun fondasi yang kuat untuk harapan yang abadi.
See less